The thrue quran


The thrue quran / injil berbahasa arab : bacaan sejati (sebenarnya) di tulis Dr Anis Shorrosh

Gaya puisi dan prosa, serta bahasa Arab klasik, yang
digunakan The True Furqan seolah serupa dengan Al-
Quran.

Bedanya, kitab ini sepenuhnya berisi ajaran
Bibel. “Selama ini, tak ada terjemahan Arab klasik
Bibel yang dipandang layak baca oleh kaum
Muslimin,” kata Al Mahdy.

Dalam pandangan Al
Mahdy, karena bahasa tulis klasiknya merupakan
salah satu bahasa tersulit di dunia, kualitas bahasa
adalah sumber kebanggaan orang Arab. “Mereka
memperolok Bibel yang diterjemahkan ke dalam
bahasa Arab percakapan, karena menilainya
berkualitas rendah,” kata Al Mahdy. Tak
mengherankan jika upaya membuat Bibel yang mirip
Al-Quran pun ia lakoni.

Al Mahdy adalah salah satu penulis The True Furqan.

Tapi, siapa sebenarnya sosok Al Mahdy ini?

Tak pernah ada yang tahu pasti. Cuma, beberapa
kalangan menduga kuat bahwa pengarang “The thrue quran” ini adalah Dr.Anis Shorrosh, seorang evangelis
Amerika.

Dugaan ini, pernah dikemukakan M.Syamsi Ali, pemuka Islam asal Indonesia yang kini tinggal di
Amerika Serikat.


Dr Anis Shorrosh

Anis Shorrosh
Dalam salah satu situs webnya, Anis Shorrosh
menempatkan The True Furqan dalam deretan buku-buku karyanya.

Selain itu, salah satu halaman
newsletter situs Trinity Broadcasting Network sempat
melaporkan keberhasilan Shorrosh menyusun Alkitab “The thrue quran” versi baru, yang menyertakan pesan-pesan
Gospel.

Anis Shorrosh adalah salah satu evangelis terkemuka
Amerika. Lahir di Nazareth, kota kelahiran Yesus, Anis
Shorrosh mengalir darah Palestina. Konon, ayahnya
meninggal ketika Nazareth jatuh ke tangan tentara
Israel.

Setelah Nazareth dikuasai Israel, Shorrosh pun
terpaksa mengungsi ke Yordania. Ia kemudian belajar
sosiologi di Mississippi College, sebelum belajar agama di New Orleans Baptist Theological Seminary.
Ia juga punya dua gelar doktor dari Luther Rice International
Seminary dan dari American Institute of Ministry di
Dayton, Tennessee.

Sejak 1959-1966, Anis Shorrosh telah menjadi evangelis di Timur Tengah.

Tiga tahun di antaranya
mengabdi pada Gereja Jerusalem Baptist. Dia juga
pernah bertugas di Judea dan Samaria.

Shorrosh pun
mengajar di sejumlah sekolah teologi dunia. Pada
1990-an, ia lebih banyak bertugas sebagai misionaris
di Afrika. Antara lain di Kenya, Capetown, Durban, dan
Johannesburg.

Setelah itu, pada 1995, Shorrosh
bertugas di Selandia Baru, sebelum kemudian pergi ke
Inggris dan Portugal.

Setelah itu, barulah dia terkenal
sebagai evangelis fanatik di Amerika.

Salah satu peristiwa yang mencuatkan nama Anis
Shorrosh adalah perdebatannya dengan Ahmed
Deedat, pendakwah Islam terkemuka asal Afrika
Selatan.


Ahmad deedat lawan debat Dr Anis Shorrosh

Deedat, peraih penghargaan Raja Faisal –
penghargaan yang disebut-sebut sebagai “Nobel versi
Islam”– adalah seorang kristolog, ahli ajaran Kristen,
yang kerap mengundang pendeta Kristen terkemuka
berdebat mengenai Injil.

Perdebatan Anis Shorrosh
dengan Ahmed Deedat pernah berlangsung dua kali
pada 1980-an.
Pertemuan pertama dengan topik
bahasan “Apakah Yesus Itu Tuhan?” dilakukan di
depan 5.000 hadirin di Albert Hall, London.

Pertemuan kedua, dengan hadirin tak kurang dari
12.000 orang, berlangsung di Birmingham, Inggris.
Temanya, “Al-Quran dan Bibel: Yang Mana Firman
Tuhan?”.

Latar belakangnya sebagai keturunan Arab
Palestina, boleh jadi, membuat Shorrosh punya
keyakinan ekstra jika menilai miring Al-Quran serta
Islam.

Dan ia pun tak pernah berupaya
menyembunyikan ketidaksukaannya pada Islam.

Maka, setelah perdebatannya dengan Deedat,
Shorrosh pun terus menorehkan reputasi sebagai
pengkritik Islam yang keras.

Lihat saja salah satu
buku yang ditulisnya, Islam Revealed: A Christian
Arab’s View of Islam.
Buku yang dipromosikan sebagai “pembuka mata
untuk melihat agama mematikan yang dipercaya satu
dari setiap lima orang di dunia” ini, selain berisi teks
perdebatan antara Shorrosh dan Ahmed Deedat, juga
berisi berbagai tudingan Shorrosh bahwa Islam
merupakan kepercayaan yang salah dan penuh
kekeliruan.

Lebih jauh, dalam Islam Revealed,
Shorrosh menggarisbawahi pendapatnya bahwa Islam
sebenarnya merupakan agama teror yang
menjunjung tinggi kekerasan.

Shorrosh yakin, akar
kekerasan Islam bersumber langsung dari Al-Quran.
Maka, ia pun menganjurkan kaum Muslim untuk
mengganti Al-Quran.

Mungkin, karena itu pula, Anis Shorrosh menyebut The
True Furqan sebagai bacaan penting. “Inilah Quran
yang lebih baik, ditulis dalam bahasa Arab yang indah
dan benar, serta diterjemahkan dalam bahasa Inggris
yang juga tepat,” katanya.
Toh, The True Furqan bukan
satu-satunya proyek Anis Shorrosh. Ia, misalnya, juga
punya proyek khusus yang diberi nama “Project
Informing Washington on the Truth of Islam”. Tetapi,
yang disebutnya sebagai kampanye mengenai
kebenaran Islam itu tak lain adalah propaganda untuk
“menyadarkan” pemerintah dan rakyat Amerika
bahwa negeri mereka telah diinvasi oleh Islam.

Buku-buku Anis Shorosh Lewat sebuah rekaman video
berjudul Islam: A Threat or Challenge, Shorrosh
berkampanye bahwa jauh sebelum peristiwa 11
September, ia sebenarnya telah sibuk mengingatkan
Amerika dan seluruh dunia akan ancaman Islam.

Rencananya, kaset propaganda ini dibagikan Shorrosh
kepada seluruh anggota Kongres, Senat, dan politisi
penting Amerika.

Toh, gaya Anis Shorrosh yang provokatif tak selalu
membuat nyaman umat Kristen Amerika.

Dua hari
setelah serangan teroris 11 September ke Gedung
World Trade Center, New York, Anis Shorrosh
diundang ke Houston Baptist University (HBU).

Ia diminta berceramah mengenai prinsip-prinsip dasar
ajaran Islam.

Dalam ceramahnya, Shorrosh malah menghubungkan
Nabi Muhammad dengan setan. Ia juga menyatakan
dengan yakin, kaum Muslim adalah pencinta
kekerasan.

Ceramah itu pun menyinggung sebagian
mahasiswa yang hadir, baik yang beragama Islam
maupun yang Kristen.

Jurnal Baptist Standar pernah melaporkan bahwa
ceramah Shorrosh itu memang penuh ucapan mengejutkan.

Untuk menghindari masuknya teroris,
misalnya, Shorrosh mengusulkan mengusir seluruh
kaum Muslim yang datang ke Amerika.

Shorrosh juga
sempat mengatakan bahwa sebaiknya seluruh warga
Amerika di Timur Tengah dipulangkan, setelah itu
dibom atom saja kawasan tersebut.

Shorrosh punya satu jalan keluar saja bagi Islam.
“Saya adalah salah satu dari ribuan umat Kristen yang
setiap Jumat malam berpuasa dan berdoa bagi kejatuhan Islam,” katanya.

Pidato semacam itu jelas membuat para petinggi universitas menyesal.

Mereka meminta maaf pada hadirin atas pernyataan Shorrosh.
“Anda pasti tak akan mengundang tamu ke rumah Anda hanya untuk membiarkan dia menghina Anda,”
tulis Doug Hodo, Rektor HBU, dalam edisi khusus surat
kabar kampus yang terbit sehari setelah pidato Shorrosh.

“Orang memang tak perlu minta maaf untuk imannya. Tetapi, dalam lingkungan di mana ada orang
beragama lain, Anda tentu tak bisa sengaja
melakukan sesuatu hanya untuk melukai mereka,”
kata Jack Purcell, Wakil Rektor HBU.
di sini download lembaran lembaran surah alkitab berbahasa arab The thrue quran Dr Anis Shorrosh

:

: